UNTUK APA SIH?

Saturday, August 24, 2019

SEDIKIT TENTANG "TAMAN MENTARI"












TAMAN MENTARI

Mengapa komunitas ini bernama “Taman Mentari?” 

Sejatinya, Taman Mentari adalah dimaksudkan untuk sarana bermain sekaligus belajar anak. Seperti filosofi taman sendiri untuk bermain dan mentari yang bisa memberikan penerangan. 

Siapa orang yang paling baik?

Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk sekitarnya.

Mengapa terkadang kita ditempatkan di lingkungan yang gelap?

Mungkin saja Tuhan mengirim kita menjadi matahari yang terus bersinar dan memberi kebaikan bagi sesama.

Dari sini kami belajar tentang banyak hal. 

Mulai dari belajar kesabaran dengan anak kecil, menemukan kelegaan dengan hal-hal yang sederhana, sampai belajar untuk memaknai kehidupan.

Saya yakin jika ada orang ikhlas untuk saling berbagi, semua yang dirasakan pasti adalah bentuk kelegaan. Lega karena bisa bahagia ataupun lega karena bisa membantu sesama. Siapa yang tidak mau untuk dekat dengan Tuhannya? Pasti tidak ada.

Sebagian orang mungkin beranggapan kalau bermain dengan anak kecil itu pasti merepotkan. Memang iya awalnya, namun jika sudah terbiasa kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga. Mungkin sebagian orang pula beranggapan anak kecil tidak bisa memberikan apapun untuk kita, justru merekalah yang membutuhkan kita. Nyatanya keliru. Hanya dengan berdekatan saja kita bisa belajar banyak dengan mereka. Salah satunya adalah kesabaran!

Kesabaran? Apa bisa?

Coba kita lihat saja bagaimana sosok anak kecil! Sosok yang biasanya mudah sekali marah juga mudah sekali untuk memaafkan. Bukankah anak kecil itu pemaaf yang handal? Dan bukankah memberi maaf adalah tindakan yang mulia sekaligus sulit untuk dilakukan?

Oh, mungkin satu lagi yang terlewat. Memaafkan kedengarannya bisa saja, yang lebih sulit adalah melupakan bukan?

Double lesson! Memaafkan dan melupakan. Jadi, jangan remehkan anak kecil ya! Dengan mereka kita juga bisa belajar sekaligus bermain.

Dan mengapa dalam agenda belajar sekaligus bermain TAMAN MENTARI meminta mereka untuk menuliskan mimpi-mimpinya? 

Karena menurut kita semua itu berawal dari mimpi. Kita perlu bangun untuk mewujudkannya. Ditunjukkan kepada orang tua untuk apa? 

Agar orang tua mereka bisa menjadi pondasi mereka untuk mewujudkan apa itu mimpinya. Orang tua bisa bangga menjadi madrasah pertama untuk anaknya yang mulai paham apa itu MIMPI.
Taman Mentari juga biasanya berbagi sembako dengan masyarakat sekitar yang membutuhkan. 

Dengan ini kita juga bisa belajar untuk memaknai kehidupan. Tidak salah bukan jika kita belajar dari orang lain?

Pernah ketika kami masih duduk di bangku SMP, kami bertemu dengan seorang kakek yang bekerja sebagai tukang becak. Orang sekitar biasa memanggil beliau ‘Mbah Rin’. 

Beliau tidak punya sanak saudara. Beliau sehari-hari tinggal di pos polisi Kertosono. Kalau siang biasanya beliau mangkal tak jauh dari pos polisi yang juga berdekatan dengan SMPN 1 Kertosono. 
Pernah suatu waktu ketika kami pulang sekolah bertemu beliau sedang tertidur di atas becaknya. Padahal ketika itu cuaca sedang panas. 

Sore hari biasanya beliau duduk-duduk di seberang jalan sembari melihat hiruk pikuk jalanan. Malamnya beliau tidur di pos polisi atau di dekat kedai sate. Untuk makan biasanya beliau diberi oleh orang sekitar. 

Ketika bertemu di seberang jalan, beliau dengan senyum lebar menerima pemberian kami.

Raut muka senjanya menunjukkan ketulusan dan ketabahan beliau dalam menghadapi hidup.

Karena bukan mereka yang membutuhkan saya, tetapi saya yang membutuhkan mereka. Coba bercermin saja!

Mampir yuk ke @tamanmentari_


No comments:

Post a Comment