Friday, September 27, 2019

NOVEL "MASIH"


ALHAMDULILLAH TERBIT!!!


Alhamdulillah, novel pertama saya sudah terbit.

Awalnya semua berawal dari iseng. Waktu itu, H-2 penutupan pendaftaran Program M2BULAN HSKM, saya diajak oleh seorang teman untuk daftar di kegiatan tersebut. Namun, saya ragu. Karena saya sendiri tahu menulis itu bukan perkara yang mudah. Apalagi membuat novel dalam waktu dua bulan tanpa ada persiapan atau bayangan apa pun. Di sisi lain pula, saya juga jarang punya kuota. Jadi bingung, kan mau gimana!

Namun, teman mencoba untuk meyakinkan saya. Akhirnya hari itu pula saya mencoba untuk mendaftar dengan dibantu teman. Alhamdulillahnya saya bisa ikutan.

Waktu intro diri sendiri dan naskahnya pun saya kebingungan. “Mau nulis naskah apa ya? Novel kayaknya nggak mungkin kalo waktunya Cuma dua bulan. Kalo kumpulan cerpen ya susah, harus ganti cerita tiap hari. Kalo puisi, akunya nggak puitis.”

Ya, akhirnya jatuhlah pilihan saya ke novel saja.

Biasanya pula setiap saya menulis atau mendapat tugas menulis, buat judul itu pasti belakangan. Lah ini? Saya harus menetapkan judul ketika belum mulai menulis. Entah mengapa, di otak saya ketika itu yang ada adalah kata “MASIH”.

Sempat jadi bahan guyonan di grup WhatsApp sih. Tapi ya itu jadi bahan motivasi saya saja.

Masalah dalam menulis tidak berhenti sampai disitu saja. Ketika saya hendak memulai untuk menulis, rasanya susah sekali. Apalagi dalam membuat prolog, saya harus mengulang sampai tiga kali untuk mendapatkan awalan yang menurut saya cocok.

Rasa untuk menyerah sempat ada, tetapi saya mencoba melawannya. Yang ada di pikiran saya adalah “Saya harus bisa menulis, karena saya anak gap year. Kalau masih malas belajar, setidaknya waktu saya bisa untuk menulis hal lain.”

Saya terus memaksa diri saya sendiri untuk menulis bagaimana pun itu hasilnya. Hampir setiap hari saya menulis dengan menyempatkan waktu di sela-sela kesibukan saya.

Anak gap year sibuk apa sih?

Ya, pokoknya ada lah :v

Kan anak gap year bisa makan, tidur, belajar buat persiapan, ibadah, main ke pesantren mungkin? Banyak hal yang bisa dilakukan anak gap year.

Yang membuat saya tidak percaya adalah naskah saya bisa selesai dalam waktu kurang dari satu bulan. Itu juga mungkin karena saya sudah dekat dengan alurnya. Jadi agak mudah untuk selanjutnya menulis.

Untuk isi novel pertama saya sendiri diambil dari pengalaman hidup banyak orang. Tidak hanya dari saya ataupun keluarga, namun juga dari teman-teman sekitar.

Saya baca novel ini berulang kali, apalagi ketika masih proses revisi bersama editor saya, Kak Ayu Ratna. Ketika itu pula, saya merasakan sesuatu yang random. Ya, mungkin sebagian memang saya memahaminya.

Dapat apa aja sih dari baca novel ini?

Ya, tentunya kita dapat cerita baru dong. Tentang kepolosan dan ketulusan seseorang yang penuh kelokan, entah nanti akan membawanya kemana.

Disini juga kita dituntut untuk bagaimana harus bersikap. Sudah sering dengar kan bahwa HIDUP ITU PILIHAN.

Oiya, novel ini saya persembahkan untuk siapa sih?

Ya, yang paling utama ini untuk Ayah saya tercinta dan Almh. Ibu saya. Terima kasih untuk “orang ketiga” yang mengajarkan saya banyak hal. Orang ketiganya siapa sih? Baca aja di novelnya! Hehe ....

Salam literasi!

Dari saya, Rismatus

FENOMENA UPLOAD FOTO DIRI

Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembang ini, siapa yang tidak tahu mengenai selfie atau posting foto diri di media sosial? Feno...