ALHAMDULILLAH TERBIT!!!
Alhamdulillah, novel pertama saya sudah terbit.
Awalnya semua berawal dari iseng. Waktu itu, H-2
penutupan pendaftaran Program M2BULAN HSKM, saya diajak oleh seorang teman
untuk daftar di kegiatan tersebut. Namun, saya ragu. Karena saya sendiri tahu
menulis itu bukan perkara yang mudah. Apalagi membuat novel dalam waktu dua
bulan tanpa ada persiapan atau bayangan apa pun. Di sisi lain pula, saya juga
jarang punya kuota. Jadi bingung, kan mau gimana!
Namun, teman mencoba untuk meyakinkan saya. Akhirnya
hari itu pula saya mencoba untuk mendaftar dengan dibantu teman.
Alhamdulillahnya saya bisa ikutan.
Waktu intro diri sendiri dan naskahnya pun saya
kebingungan. “Mau nulis naskah apa ya? Novel kayaknya nggak mungkin kalo waktunya
Cuma dua bulan. Kalo kumpulan cerpen ya susah, harus ganti cerita tiap hari.
Kalo puisi, akunya nggak puitis.”
Ya, akhirnya jatuhlah pilihan saya ke novel saja.
Biasanya pula setiap saya menulis atau mendapat tugas
menulis, buat judul itu pasti belakangan. Lah ini? Saya harus menetapkan judul
ketika belum mulai menulis. Entah mengapa, di otak saya ketika itu yang ada
adalah kata “MASIH”.
Sempat jadi bahan guyonan di grup WhatsApp sih. Tapi
ya itu jadi bahan motivasi saya saja.
Masalah dalam menulis tidak berhenti sampai disitu
saja. Ketika saya hendak memulai untuk menulis, rasanya susah sekali. Apalagi
dalam membuat prolog, saya harus mengulang sampai tiga kali untuk mendapatkan
awalan yang menurut saya cocok.
Rasa untuk menyerah sempat ada, tetapi saya mencoba
melawannya. Yang ada di pikiran saya adalah “Saya harus bisa menulis, karena
saya anak gap year. Kalau masih malas belajar, setidaknya waktu saya bisa untuk
menulis hal lain.”
Saya terus memaksa diri saya sendiri untuk menulis
bagaimana pun itu hasilnya. Hampir setiap hari saya menulis dengan menyempatkan
waktu di sela-sela kesibukan saya.
Anak gap year sibuk apa sih?
Ya, pokoknya ada lah :v
Kan anak gap year bisa makan, tidur, belajar buat
persiapan, ibadah, main ke pesantren mungkin? Banyak hal yang bisa dilakukan
anak gap year.
Yang membuat saya tidak percaya adalah naskah saya
bisa selesai dalam waktu kurang dari satu bulan. Itu juga mungkin karena saya
sudah dekat dengan alurnya. Jadi agak mudah untuk selanjutnya menulis.
Untuk isi novel pertama saya sendiri diambil dari
pengalaman hidup banyak orang. Tidak hanya dari saya ataupun keluarga, namun
juga dari teman-teman sekitar.
Saya baca novel ini berulang kali, apalagi ketika
masih proses revisi bersama editor saya, Kak Ayu Ratna. Ketika itu pula, saya
merasakan sesuatu yang random. Ya, mungkin sebagian memang saya memahaminya.
Dapat apa aja sih dari baca novel ini?
Ya, tentunya kita dapat cerita baru dong. Tentang
kepolosan dan ketulusan seseorang yang penuh kelokan, entah nanti akan
membawanya kemana.
Disini juga kita dituntut untuk bagaimana harus
bersikap. Sudah sering dengar kan bahwa HIDUP ITU PILIHAN.
Oiya, novel ini saya persembahkan untuk siapa sih?
Ya, yang paling utama ini untuk Ayah saya tercinta
dan Almh. Ibu saya. Terima kasih untuk “orang ketiga” yang mengajarkan saya
banyak hal. Orang ketiganya siapa sih? Baca aja di novelnya! Hehe ....
Salam literasi!
Dari saya, Rismatus
No comments:
Post a Comment