Saturday, October 19, 2019

SEDERHANA NAMUN DILEWATKAN WANITA



“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu (1) suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; (2) wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673). dari jalan Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Tabarruj secara bahasa diambil dari kata al-burj (bintang, sesuatu yang terang, dan tampak). Seperti: kepala, wajah, leher, dada, lengan, betis, dan anggota tubuh lainnya, atau menampakkan perhiasan tambahan. Imam asy-Syaukani berkata, “At-Tabarruj adalah dengan seorang wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang (seharusnya) wajib untuk ditutupinya, yang mana dapat memancing syahwat (hasrat) laki-laki” (Fathul Qadiir karya asy- Syaukani).

Dalam hadist di atas terdapat ancaman keras yang menunjukkan bahwa perbuatan tabarruj termasuk dosa besar, karena dosa besar adalah semua dosa yang diancam oleh Allah dengan neraka, kemurkaan-Nya, laknat-Nya, azab-Nya, atau terhalang masuk surga. Oleh karena itu, seluruh kaum muslimin bersepakat menyatakan haramnya tabarruj.

Dari postingan sebelumnya sudah membahas tentang jilbab, selanjutnya ke tabarruj karena memang tabarruj sendiri erat kaitannya dengan berjilbab. Tabarruj sendiri sebenarnya tidak hanya diartikan dengan sebatas berdandan menor saja, tetapi juga segala bentuk perhiasan yang ditampakkan yang nantinya disukai oleh laki-laki. Entah itu merupakan keindahan asal (berasal dari anggota badan mereka sendiri) atau perhiasan yang bisa diusahakan (perhiasan tambahan yang menghiasi fisik mereka), yaitu semua yang ditambahkan pada fisik wanita untuk mempercantik dan menghiasi dirinya.

Ada seorang teman yang pernah bertanya, “Kalo aku nggak dandan terus nanti dijudge katrok gimana? Kan aku udah besar.”

Bukankah jika semakin dewasa justru seharusnya kita semakin semangat belajar menuntut ilmu agama demi masa depan di dunia dan di akhirat? Bukankah seharusnya pula kita belajar untuk membuka pikiran kita dan menutup (menjaga) diri kita? Bukankah dengan memperkecil label “semakin dikenal banyak orang” menjadikan kita lebih selamat di dunia dan di akhirat?

Kalo diulik lagi, “Banyak mana perempuan pake make up sama enggak?” Ya, jelas banyak yang pake make up dong.

“Jika belum punya suami, memang mau berhias untuk siapa? Apakah tidak rugi jika keindahan dalam diri kita sudah dinikmati (dilihat) oleh orang lain?”

Apalagi kita masih remaja. Memang fitrah wanita sendiri adalah tampil cantik, tetapi cantik bukan dalam artian ngejreng ya! Boleh memakai make up, tapi sekadarnya (yang warnanya tidak terlalu mencolok atau warnanya hampir sama dengan kulit kita) saja yang tujuannya untuk membuat penampilan kita bersih dan segar saja. Untuk berhias sendiri sebaiknya kita berhias dengan sesuatu yang hukumnya mubah (bukan dari barang yang haram) dan tidak memudharatkan.

Adapun cara-cara berhias yang dilarang dalam Islam adalah :
a. Menyambung rambut (al-washl)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat penyambung rambut dan orang yang minta disambung rambutnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

b. Menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu), yang mencukur alis dan yang minta dicukur, serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

c. Mengenakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah)Baginda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim dari jalan Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu)

d. Memanjangkan kukuNabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang termasuk fitrah manusia itu ada lima (yaitu): khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

e. Berhias menyerupai kaum lelaki“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupakan diri seperti wanita dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (Riwayat Bukhari). Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi.

KEBURUKAN TABARRUJ :
“Syaiton menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 268)

1. Tabarruj adalah maksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
“Semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan”, para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah siapakah orang yang enggan?” Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk surga dan siapa yang maksiat kepadaku maka ia telah enggan (untuk masuk surga).” (HR. Bukhari)

2. Tabarruj menyebabkan laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah.
“Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, kepala mereka seakan-akan punuk unta, laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat!”

3. Tabarruj adalah sifat penghuni neraka.
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang.”

4. Tabarruj adalah perbuatan keji.
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang Kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh Kami mengerjakannya. “Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji” mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al A’raf: 28)

5. Tabarruj adalah ajaran iblis
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya.” (QS. Al A’raf 27)

6. Tabarruj adalah gaya hidup orang-orang Yahudi.
Orang-orang Yahudi memiliki peran yang sangat besar dalam menghancurkan umat ini melalui wanita, dan kaum wanita memang memiliki pengalaman di bidang ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hati-hatilah pada dunia!, hati-hatilah pada wanita! Sesungguhnya fitnah (musibah) pertama yang menimpa bani Israil (kaum Yahudi) adalah dari wanita.”

7. Tabarruj adalah perbuatan Jahiliyah yang sangat tercela.
“Nabi telah menyifati ajakan Jahiliyah sebagai ajakan busuk dan kotor, ajakan jahiliyah selaras dengan tabarruj jahiliyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda ketika memperingatkan salah seorang sahabatnya :
“Sesungguhnya pada dirimu ada perkara Jahiliyyah.” (HR. Bukhari)

8. Tabarruj adalah keterbelakangan
Perbuatan buka-bukaan adalah fitrah dari hewan ternak, tidak seorang pun yang condong pada perbuatan tersebut kecuali dia akan hina, dia akan jatuh dari kedudukan tingginya sebagai manusia menuju kedudukan yang paling rendah bahkan lebih rendah dari hewan-hewan ternak. Dari sini tampaklah bahwa tabarruj adalah salah satu tanda dari kerusakan fitrah manusia, tidak adanya rasa malu dan tanda matinya hati.

9. Tabarruj adalah pintu kerusakan yang sangat nyata.
Ketika siapa saja yang memperhatikan sejarah, sepanjang sejarah yang ada, maka niscaya pasti akan mendapati bahwa sebab yang paling terbesar dari hancurnya peradaban, tercerai-berainya masyarakat, dekadensi (kemerosotan) moral, tersebarnya perbuatan-perbuatan keji (zina, homo, lesbian), kerusakan akhlak, tersebarnya kriminal, penyebab paling terbesarnya semua itu adalah berdandannya seorang perempuan di luar rumah, bercampurnya perempuan dengan para lelaki yang bukan mahramnya, seringnya perempuan berseliweran di tempat-tempat umum padahal dia dalam keadaan berdandan dengan dandanan yang sangat sempurna dan perhiasan yang paling bagus yang dia pakai, bau wangi yang paling sempurna yang dia pakai. Ini penyebab hancurnya peradaban, tercerai berainya persatuan, dekadensi moral, tersebarnya kekejian, rusaknya prinsip-prinsip dasar hidup yang yang baik, tersebarnya kriminal, zina, perkosaan dan semisalnya.

Selanjutnya yang sering tidak diketahui atau justru dilewatkan adalah perihal sunnah betah di rumah.

“Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumahnya maka setan akan menghiasinya, dan sesungguhnya seorang wanita lebih dekat kepada Allah Ta’ala ketika ia berada di dalam rumahnya” (HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani dan lafaz ini milik beliau, dari Abdullah bin Mas’ud rhadiyallahu’anhu, Ash-Shahihah-2688)

Boleh saja seorang wanita keluar rumah asalkan untuk kebutuhan yang mubah dengan tetap berpegang teguh pada adab-adab yang disyariatkan oleh Islam pula. Mubah sendiri maksudnya adalah jika ada keperluan dan dalam keadaan darurat. Perlu diketahui bahwa keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku adalah juga termasuk kategori tabarruj.

Dalam Islam sendiri tidak ada suatu hal yang disulitkan, semua semata-mata demi menuju kebaikan...


SUMBER : MUSLIMAH

No comments:

Post a Comment

FENOMENA UPLOAD FOTO DIRI

Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembang ini, siapa yang tidak tahu mengenai selfie atau posting foto diri di media sosial? Feno...